Thursday, August 30, 2007

10 Langkah Memulai Usaha Sendiri

1. START WITH A DREAM
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan
produk yang akan kita tawarkan.A dream is where it all started: Pemimpilah yang selalu
menciptakan dan membuat sebuah terobosa dalam produk, Cara pelayanan, jasa, ataupun
idea yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak
mengenal kata ‘tidak bisa’ataupun tidak mungkin’.

2. LOVE THE PRODUCTS OR SERVICES
Cintailah Produk anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada
pelanggan kita dan mmbuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa
masa sulit. Enthusiaatism and Persistence: Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta
dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.

3. LEARN THE BASICS OF BUSINESS.
Pelajarilah fundamental business. BEYOND THE *BUY LOW, SELL HIGH, PAY LATE,
COLLECT EARLY*: Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuaan dasar untuk
business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama1-2 tahun untuk dapat
mempelajari dasar – dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Carilah
–Guru- yang baik.

4. WILLING TO TAKE CALCULATED RISKS.
Ambillah resiko. The Gaint that u will be able to achiave is directly propoltional to the risk
taken: Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia
usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil.
Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik – baik akan lebih banyak Memberikan
kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan -entreprenneur- dengan
–manager-. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap –awal- pengembangan
perusahaan, dan –manager- dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.

5. SEEK ADVICE, BUT FOLLOW YOUR BELIEF.
Carilah nasehat dari pekarnya, tapi ikuti kata – kata kita. Consult ConsultAnts, ask the
experts, but follow, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai
pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditagngannya dan dapt diputuskan dengan indera ke
enam-nya. Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha,
kepiawaian menjual merupakan kkunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan
menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengambangkan usaha pada fase
itu.

6. WORK HARD, 7 DAY A WEEK, 18 HOURS A DAY
Kerja keras. Ethos Kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti,
tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua
successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya,
pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya. Me-lamun-kan dan
memimpikan kerjanya.

7. MAKE FRIENDS AS MUCH AS POSSIBLE
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kwalitas yang sama orang membeli dari
temannya, pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman
akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada
masa sulit.

8. DEAL WITH FAILURES
Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan
mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagaln itu tidak
mematikan-. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai
terjadi, bersiaplah dan hadapilah!.

9. JUST DO IT, NOW!
Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarrang juga. Manager selalu
melakukan : READY-AIM-SHOOT,tetapi entrepreneur sejati akan melakukan READY
SHOOT-AIM!. Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita.

2 comments:

Anonymous said...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the TV de Plasma, I hope you enjoy. The address is http://tv-de-plasma.blogspot.com. A hug.

RAHAYU BELAKANG said...

蘭「ネクストコナンズヒント!」
コナン「タルト!」
園子「そこにそこに、タルトに食べるわ」
蘭「もうすぐわかってるのよ」
コナン「そっちは見るぜ」